musicpromote.online Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan komitmennya dalam memperkuat profesionalisme di sektor ekonomi kreatif, khususnya industri musik dan penyelenggaraan konser.
Direktur Musik Kemenparekraf, Mohammad Amin, menuturkan bahwa pihaknya terus mendorong para pelaku industri untuk menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik, transparansi, serta integritas dalam menjalankan setiap kegiatan usaha.
“Sebagai kementerian yang menaungi subsektor musik dan penyelenggaraan konser, kami mendorong seluruh pegiat industri untuk menjaga prinsip good governance, profesionalisme, dan etika bisnis yang kuat,” ujar Amin melalui pernyataan resminya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan industri musik tidak hanya bergantung pada kreativitas, tetapi juga pada kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap penyelenggara acara.
Kasus Promotor Musik Jadi Pengingat Pentingnya Integritas
Pernyataan ini disampaikan menanggapi kasus yang tengah ramai terkait salah satu promotor konser musik di Indonesia.
Kasus tersebut dinilai telah menimbulkan kekhawatiran publik dan mitra internasional mengenai keandalan industri pertunjukan di tanah air.
Menurut Amin, persoalan tersebut bersifat individual dan tidak seharusnya mencerminkan kondisi keseluruhan ekosistem musik Indonesia.
“Kasus ini adalah masalah hukum pribadi. Tidak mewakili wajah industri musik Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kepercayaan adalah aset utama dalam bisnis hiburan.
Kegagalan satu pihak dalam menjaga integritas bisa berimbas pada citra seluruh industri, sehingga pelaku lainnya perlu lebih berhati-hati.
Kemenparekraf berkomitmen menjaga agar ekosistem musik nasional tetap sehat, berkelanjutan, dan mampu menarik kerja sama dengan mitra global.
Pentingnya Kepercayaan Publik dan Mitra Internasional
Amin menilai kepercayaan publik, artis, sponsor, dan mitra internasional merupakan fondasi utama dalam industri musik.
Tanpa kepercayaan tersebut, peluang kolaborasi akan menurun dan dampaknya bisa terasa secara luas, terutama pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.
Ia mencontohkan bahwa konser musik berskala internasional memiliki potensi besar untuk mendatangkan wisatawan, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perekonomian daerah.
Namun, semua itu hanya bisa berjalan bila penyelenggara acara memiliki kredibilitas tinggi.
“Indonesia punya potensi besar menjadi pusat pertunjukan musik Asia Tenggara. Tapi agar itu terwujud, tata kelola yang baik dan profesionalitas adalah syarat mutlak,” tambahnya.
Mendorong Standar Profesional Baru di Industri Musik
Kemenparekraf kini sedang memperkuat regulasi dan panduan teknis bagi penyelenggara konser dan acara musik.
Langkah ini mencakup peningkatan standar manajemen acara, perlindungan konsumen, hingga sistem perizinan berbasis digital yang lebih transparan.
Selain itu, kementerian juga menggandeng berbagai asosiasi industri seperti Promotor Musik Indonesia (PMI) dan Asosiasi Promotor Nasional (APN) untuk menyusun pedoman etik.
Pedoman ini akan menjadi acuan bersama bagi para promotor, penyelenggara, serta pelaku industri pendukung seperti penyedia venue dan sponsor.
Menurut Amin, profesionalisme harus diterapkan sejak tahap perencanaan hingga pasca-acara.
“Mulai dari kontrak, sistem pembayaran, keamanan, hingga tanggung jawab kepada penonton. Semua harus dilakukan secara terbuka dan sesuai aturan,” tegasnya.
Edukasi dan Pembinaan Pelaku Industri
Selain aspek regulasi, Kemenparekraf juga aktif melakukan edukasi dan pembinaan terhadap pelaku industri musik.
Melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Workshop Tata Kelola Pertunjukan Musik, kementerian membantu promotor muda dan pelaku UMKM kreatif memahami aspek hukum, manajemen, serta perlindungan hak cipta.
Program ini dilakukan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.
Setiap kegiatan menghadirkan narasumber dari kalangan profesional industri hiburan, pengacara bisnis, dan akademisi.
“Tujuannya bukan hanya agar mereka sukses secara komersial, tetapi juga agar mereka tumbuh dengan kesadaran hukum dan tanggung jawab sosial,” kata Amin.
Ia berharap pembinaan ini dapat melahirkan generasi promotor baru yang kompeten, berintegritas, dan mampu bersaing di kancah internasional.
Membangun Citra Positif Industri Musik Indonesia
Kemenparekraf menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas kreatif sangat penting untuk memperkuat reputasi Indonesia sebagai destinasi musik dunia.
Konser berskala internasional seperti We The Fest, Synchronize Fest, dan Java Jazz Festival menjadi contoh sukses penerapan tata kelola yang baik dan manajemen profesional.
“Banyak promotor lokal yang sudah membuktikan bahwa mereka mampu menggelar acara berkelas dunia. Itu bukti bahwa industri kita punya potensi besar,” ujar Amin.
Kemenparekraf juga berencana memperluas dukungan melalui skema insentif, promosi pariwisata musik, dan fasilitas bagi pelaku industri agar bisa menembus pasar global.
Dengan dukungan ekosistem yang sehat, diharapkan lebih banyak konser internasional mau menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama tur musik dunia.
Membangun Ekosistem yang Sehat dan Berkelanjutan
Selain profesionalisme, Kemenparekraf juga menekankan pentingnya keberlanjutan (sustainability) dalam penyelenggaraan acara musik.
Setiap konser diharapkan memperhatikan aspek lingkungan, kesejahteraan pekerja, dan keselamatan pengunjung.
Kementerian juga mendorong penyelenggara untuk menggunakan sumber daya lokal, mulai dari kru, vendor, hingga produk UMKM daerah.
Dengan cara ini, industri musik tidak hanya memberi hiburan tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Musik bukan sekadar tontonan. Ia adalah bagian dari ekosistem ekonomi yang melibatkan banyak pihak. Jika dikelola dengan baik, manfaatnya bisa dirasakan luas,” ujar Amin menegaskan.
Kesimpulan: Profesionalisme sebagai Pondasi Industri Musik
Langkah Kemenparekraf dalam mendorong profesionalisme di industri musik menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem kreatif yang sehat.
Kasus yang menimpa sebagian kecil pelaku industri menjadi pengingat penting bahwa etika bisnis dan transparansi adalah kunci kepercayaan publik.
Dengan tata kelola yang baik, kerja sama lintas sektor, dan peningkatan kapasitas pelaku industri, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu pusat pertunjukan musik terkemuka di Asia.
Kemenparekraf berkomitmen terus mendukung setiap langkah yang menjadikan musik bukan hanya hiburan, tetapi juga kekuatan ekonomi dan budaya bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform carimobilindonesia.com
