musicpromote – Grup musik Barasuara kembali menyapa para penggemarnya lewat tur konser bertajuk “Jalaran Sadrah” yang akan digelar pada Desember 2025. Setelah beberapa tahun vakum dari tur skala nasional, band yang digawangi oleh Iga Massardi, Gerald Situmorang, TJ Kusuma, Marco Steffiano, dan Asteriska ini siap menghadirkan penampilan penuh energi di lima kota besar di Indonesia.
Tur ini menjadi bagian dari promosi album terbaru mereka yang juga berjudul “Jalaran Sadrah”, sebuah karya yang merefleksikan perjalanan panjang Barasuara dalam mengekspresikan semangat dan keresahan melalui musik.
1. Lima Kota, Lima Energi Berbeda
Rangkaian tur Jalaran Sadrah akan dimulai di Bandung pada 5 Desember 2025 di GOR Bikasoga. Setelah itu, Barasuara akan melanjutkan perjalanan ke Cirebon (7 Desember) di Earth Space, Purwokerto (12 Desember) di Nice Time, Semarang (14 Desember) di SMI Hall, dan menutup tur di Jakarta (20 Desember) di Bali United Venue.
Kelima kota ini dipilih bukan tanpa alasan. Barasuara ingin mendekatkan diri dengan para penggemar di luar kota besar seperti Jakarta, serta menghidupkan kembali semangat konser intim dengan penonton yang benar-benar merasakan energi musik mereka secara langsung.
2. Konsep Intim dengan Dua Format Penampilan
Berbeda dari tur sebelumnya, Jalaran Sadrah menawarkan pengalaman konser dua babak. Set pertama akan menampilkan Barasuara dalam format full band dengan aransemen megah dan bertenaga. Sedangkan di set kedua, mereka akan tampil dalam format akustik, membawa nuansa yang lebih lembut dan reflektif.
Konsep ini mencerminkan dualitas dalam album Jalaran Sadrah — keras sekaligus hangat, lantang namun penuh makna. Penonton akan diajak menyelami perjalanan musikal Barasuara dari lagu-lagu lama hingga karya terbaru mereka yang sarat eksplorasi bunyi dan emosi.
3. Harga Tiket dan Penjualan Resmi
Untuk menikmati konser ini, harga tiket dibanderol berbeda di tiap kota. Tiket di Cirebon, Purwokerto, dan Semarang dijual seharga Rp175.000, sementara di Bandung dibanderol Rp200.000, dan di Jakarta Rp225.000.
Penjualan tiket akan dibuka secara resmi mulai 22 Oktober 2025 melalui platform daring yang telah ditentukan penyelenggara. Jumlah tiket terbatas, dengan total sekitar 3.000 tiket untuk seluruh kota, sehingga penggemar disarankan segera membeli sebelum kehabisan.
4. Antusiasme Penonton dan Harapan dari Band
Kabar tentang tur Jalaran Sadrah langsung disambut hangat oleh para penggemar Barasuara di berbagai daerah. Banyak yang mengungkapkan kerinduan menyaksikan penampilan langsung band yang dikenal dengan aransemen megah dan lirik puitis itu.
Iga Massardi, sang vokalis sekaligus pentolan band, menyebut bahwa tur ini bukan sekadar ajang tampil, tetapi juga bentuk silaturahmi musik dengan pendengar setia. “Kami ingin berbagi energi lagi. Rasanya sudah lama sekali tidak melihat wajah-wajah yang selama ini menyanyikan lagu kami di bawah panggung,” ujarnya dalam sesi jumpa pers internal.
5. Barasuara dan Napas Baru Musik Indonesia
Jalaran Sadrah tak hanya menjadi momentum kembalinya Barasuara ke panggung besar, tetapi juga simbol konsistensi mereka dalam menjaga kualitas musik alternatif Indonesia. Dengan karakteristik musik yang memadukan lirik sastra dan aransemen modern, Barasuara tetap menjadi salah satu band yang paling berpengaruh dalam satu dekade terakhir.
Tur ini diharapkan menjadi ajang pembuktian bahwa musik dengan nilai artistik tinggi masih memiliki ruang besar di hati pendengar tanah air. Barasuara ingin mengajak penonton untuk tidak sekadar mendengar, tetapi juga merasakan setiap nada, setiap kata, dan setiap emosi yang mereka curahkan di atas panggung.
Dengan semangat “Jalaran Sadrah” — yang berarti “karena sudah menjadi takdir” — Barasuara kembali menegaskan bahwa musik bagi mereka bukan sekadar karya, melainkan panggilan jiwa yang terus menghidupkan perjalanan mereka di industri musik Indonesia.
