musicpromote.online Pembinaan di lingkungan pemasyarakatan tak lagi sebatas memberi aturan dan hukuman. Pendekatan baru terus dikembangkan guna memberikan ruang lebih luas bagi warga binaan untuk tumbuh, memperbaiki diri, dan menemukan kembali potensi yang mungkin selama ini terabaikan. Salah satu bentuk pembinaan kreatif tersebut terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Trenggalek, yang kini aktif menggelar pelatihan musik sebagai bagian dari program pembinaan berkelanjutan.
Suasana berbeda langsung terasa ketika alunan musik memenuhi ruang kegiatan. Warga binaan terlihat antusias mengikuti arahan instruktur, menikmati setiap irama yang mengalun, serta menyelami rasa yang mungkin sudah lama tak mereka ungkapkan. Musik bukan hanya hiburan, melainkan media terapi emosional yang membantu mereka merangkai kembali harapan akan masa depan.
Musik sebagai Cara Mengekspresikan Diri
Bagi warga binaan, kesempatan berekspresi sering kali terbatas. Tekanan psikologis dan rasa cemas selama menjalani masa pembinaan dapat membuat mereka memendam berbagai perasaan. Melalui musik, mereka kembali belajar mengekspresikan diri, mengeluarkan perasaan lewat alunan nada, bukan dengan amarah ataupun sikap negatif.
Dalam program pelatihan ini, mereka tidak hanya diajarkan teknik bermain alat musik. Instruksi diberikan secara bertahap, dengan metode praktik langsung, sehingga peserta bisa merasakan langsung pengalaman bermusik:
- Gitar, untuk memulai harmoni dan ritme paling dasar
- Keyboard, yang membantu memahami nada dan melodi
- Instrumen perkusi, sebagai penggerak ritme dan energi
Setiap alat musik memiliki tantangannya sendiri, dan setiap keberhasilan dalam memainkan satu bagian sederhana menjadi bentuk pencapaian yang meningkatkan rasa percaya diri warga binaan.
Pembinaan untuk Membangun Karakter
Program ini lahir dari pandangan bahwa pembinaan bukan hanya mengajarkan kedisiplinan, tetapi juga bagaimana seseorang dapat memulihkan mentalnya. Kepala Rutan Trenggalek, Teddy Haryanto, menilai musik mampu menciptakan suasana positif sekaligus membentuk karakter.
Menurutnya, ketika seseorang diberikan ruang untuk mengekspresikan diri secara sehat, ia akan lebih mampu mengendalikan emosi dan mengambil langkah positif dalam hidupnya. Musik menjadi jendela yang membuka kembali motivasi untuk memperbaiki diri selama menjalani masa pembinaan.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pejabat struktural Rutan, termasuk petugas pemasyarakatan yang turut hadir mengawasi jalannya program. Mereka memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan memberikan manfaat nyata bagi peserta.
Membangun Kebersamaan dan Nilai Sosial
Salah satu dampak positif pelatihan musik ini adalah meningkatnya rasa kebersamaan antarpeserta. Dalam latihan, mereka saling mendengar, saling mengoreksi, dan saling menyemangati untuk bisa memainkan musik secara kompak. Setiap nada yang dimainkan harus selaras dengan yang lain, sama halnya seperti hidup bermasyarakat yang menuntut kerja sama dan saling menghormati.
Nilai-nilai sosial seperti toleransi, kesabaran, dan disiplin muncul secara alami dalam proses bermusik. Melalui kerja kelompok, warga binaan menyadari bahwa setiap orang memegang peran penting. Seberapa kecil peran itu, tetap memberikan warna dalam satu lagu yang mereka bawakan.
Mengasah Bakat dan Membuka Peluang Baru
Banyak dari warga binaan yang sebenarnya memiliki bakat terpendam di bidang seni. Sebagian dari mereka mungkin pernah bertemu musik dalam hidup sebelumnya, namun tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Pembinaan musik di Rutan Trenggalek membantu mereka menemukan kembali kemampuan yang pernah hilang atau bahkan menyadari bakat baru yang sebelumnya mereka tidak ketahui.
Untuk beberapa orang, musik bisa menjadi bekal ketika nanti kembali ke masyarakat. Keterampilan bermusik dapat menjadi pintu peluang kerja di bidang hiburan, pengajaran musik, sampai menjadi bagian komunitas seni dan sosial. Dengan bekal ini, warga binaan berpotensi kembali ke masyarakat dengan identitas baru yang lebih positif.
Pendekatan Humanis dalam Pemasyarakatan
Program pelatihan musik ini merupakan bagian dari transformasi besar dalam sistem pembinaan pemasyarakatan di Indonesia. Proses pemasyarakatan tidak lagi dipandang hanya sebagai masa hukuman, tetapi masa perbaikan diri. Pendekatan humanis menjadi kunci untuk mengembalikan martabat warga binaan.
Melalui kegiatan yang menciptakan rasa senang, tenang, dan percaya diri, musik diyakini dapat:
- menekan tingkat stres,
- menumbuhkan emosi yang lebih stabil,
- memperbaiki hubungan sosial, dan
- meningkatkan semangat menjalani masa binaan.
Sebagai tambahan, kegiatan positif seperti ini membantu mengurangi kejenuhan dan potensi konflik internal, sehingga situasi rutan menjadi lebih kondusif dan aman.
Kesimpulan: Musik Mengubah Banyak Hal
Apa yang dilakukan Rutan Trenggalek menjadi contoh bahwa pembinaan yang baik adalah pembinaan yang memberi harapan. Musik bukan hanya mengajarkan nada dan melodi, tetapi mengajarkan bagaimana seseorang dapat kembali bangkit, memaknai hidup, dan percaya bahwa setiap orang masih bisa menjadi versi terbaiknya.
Warga binaan yang mengikuti pelatihan ini tidak hanya sedang belajar musik, tetapi juga belajar membangun kembali masa depan mereka. Ketika suatu hari pintu kebebasan kembali terbuka, mereka akan membawa pulang lebih dari sekadar keterampilan—mereka membawa kepercayaan bahwa perubahan selalu mungkin terjadi.
Dengan pendampingan yang tepat, nada-nada yang mereka mainkan hari ini dapat menjadi irama kehidupan baru yang lebih baik setelah masa pembinaan berakhir.

Cek Juga Artikel Dari Platform jalanjalan-indonesia.com
