musicpromote.online Sebuah pesta hajatan di kawasan Palembang berubah menjadi kepanikan setelah panggung utama tempat pertunjukan musik DJ tiba-tiba ambruk.
Peristiwa itu terjadi saat suasana sedang ramai, dengan puluhan warga berkumpul untuk menikmati hiburan musik di acara akikah yang digelar di Jalan Ahmad Yani, Lorong Haji Umar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Jakabaring.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat jelas panggung kayu tersebut tidak mampu menahan beban banyak orang yang ikut berjoget di atasnya.
Sekejap kemudian, bagian tengah panggung runtuh, membuat penonton dan sejumlah tamu terjatuh ke tanah. Suara musik berhenti mendadak, sementara panitia dan warga berhamburan menolong korban yang tertimpa papan kayu.
Kepanikan pun tak terhindarkan. Beberapa warga berteriak meminta tolong, sementara yang lain mencoba menarik teman atau keluarga mereka dari tumpukan papan.
Sebagian korban mengalami luka ringan di kaki dan tangan akibat terjatuh atau tertimpa material panggung.
Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Banyak Luka-Luka
Kapolsek Seberang Ulu I, AKP Heri, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun beberapa warga mengalami luka-luka ringan dan langsung mendapatkan perawatan di klinik terdekat.
“Benar, telah terjadi robohnya panggung di acara hajatan di wilayah Jakabaring.
Beberapa orang luka ringan, tapi tidak ada korban jiwa,” ujar Heri saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi begitu mendapat laporan dari warga.
Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan beberapa peralatan yang digunakan dalam acara tersebut untuk keperluan penyelidikan.
“Panggung itu dibuat dari kayu tanpa penyangga logam, dan di atasnya terlalu banyak orang. Dari situ diduga konstruksinya tidak kuat menahan beban,” tambahnya.
Pemilik Hajatan dan Panitia Diperiksa
Pasca-insiden, polisi memanggil pemilik acara dan panitia penyelenggara untuk dimintai keterangan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian dalam proses pembuatan panggung maupun perizinan acara.
“Kami masih mendalami apakah kegiatan ini memiliki izin keramaian dari pihak kepolisian atau tidak.
Kalau ternyata tidak ada izin, tentu akan ada sanksi administratif sesuai ketentuan,” kata Heri.
Selain itu, polisi juga meminta keterangan dari warga sekitar dan tukang yang membangun panggung.
Menurut sejumlah saksi, panggung tersebut dibuat secara swadaya oleh warga tanpa perhitungan teknis yang memadai.
“Saya lihat dari awal, panggungnya memang sederhana, cuma dari papan dan balok kayu.
Pas ramai orang naik, saya sempat bilang jangan terlalu banyak di atas, tapi tidak dihiraukan,” ujar salah satu warga, Abdul Rahman, yang berada di lokasi kejadian.
Viral di Media Sosial
Video kejadian tersebut viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video berdurasi sekitar 30 detik, tampak suasana meriah sebelum akhirnya panggung runtuh dalam hitungan detik.
Teriakan penonton dan dentuman musik yang berhenti tiba-tiba membuat video tersebut cepat menyebar dan memicu beragam reaksi dari warganet.
Banyak pengguna media sosial menyoroti lemahnya keamanan dalam penyelenggaraan acara publik, terutama yang melibatkan panggung atau alat berat buatan sendiri.
“Kalau mau bikin acara besar, tolong pikirkan keselamatan dulu, jangan asal ramai,” tulis salah satu komentar di platform X (Twitter).
Beberapa pengguna lain juga menilai bahwa penggunaan DJ di acara hajatan tradisional di kawasan permukiman padat penduduk kurang tepat karena menimbulkan kebisingan dan kerumunan besar.
Tanggapan Pemerintah Setempat
Pemerintah Kota Palembang melalui Camat Jakabaring, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek lokasi dan mendata korban.
Ia menegaskan bahwa kegiatan masyarakat yang melibatkan panggung hiburan wajib memiliki izin resmi dari kepolisian dan pemerintah setempat.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengadakan acara di lingkungan padat.
Pastikan izin dan keamanan terpenuhi agar tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi,” ujarnya.
Selain itu, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas terkait untuk memperketat pengawasan terhadap acara masyarakat yang menggunakan fasilitas umum.
Pelajaran Penting Soal Keamanan Acara
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat bahwa setiap acara hiburan, sekecil apa pun, membutuhkan perencanaan yang matang.
Keamanan tamu dan penonton harus menjadi prioritas utama, terutama jika melibatkan penggunaan panggung atau alat teknis yang berpotensi menimbulkan bahaya.
Ahli keselamatan publik dari Universitas Sriwijaya, Dr. Eko Pranoto, menilai bahwa banyak kejadian serupa disebabkan karena minimnya pengawasan teknis.
Menurutnya, panitia kerap berfokus pada sisi hiburan tanpa memperhatikan aspek keselamatan.
“Sering kali panggung dibuat tanpa perhitungan kekuatan material atau batas beban maksimum.
Padahal hal sederhana seperti ini bisa menyelamatkan nyawa banyak orang,” ujarnya.
Dr. Eko juga menyarankan agar pemerintah daerah membuat standar teknis sementara (guideline) untuk acara masyarakat yang melibatkan fasilitas panggung, pencahayaan, dan tata suara.
Hal ini untuk memastikan setiap kegiatan berjalan aman tanpa mengorbankan keselamatan publik.
Polisi Terus Selidiki
Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Barang bukti berupa potongan papan panggung dan sound system sudah diamankan untuk diperiksa.
Pihak kepolisian juga menunggu hasil pemeriksaan lengkap terhadap pemilik hajatan dan pihak yang membangun panggung.
“Kami akan pastikan semua prosedur dilalui sesuai hukum yang berlaku.
Tujuannya bukan untuk menghukum, tapi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutup Kapolsek Seberang Ulu I.
Insiden robohnya panggung hajatan di Palembang menjadi pelajaran penting tentang pentingnya keselamatan dalam setiap kegiatan masyarakat.
Kesadaran kolektif untuk mengutamakan keamanan di atas hiburan harus terus digalakkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform otomotifmotorindo.org
