musicpromote – Grup musik legendaris Slank tampil memukau dalam pembukaan Festival Irau Malinau 2025 yang digelar di Stadion Utama Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (2/10) malam. Dalam penampilan istimewa itu, Slank berkolaborasi dengan 1.000 penari daerah dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malinau. Aksi ini menjadi puncak pertunjukan pembuka yang memadukan musik rock dengan kekayaan budaya lokal, mengangkat semangat persatuan dan keberagaman Indonesia.
- Panggung Megah Bernuansa Budaya Kalimantan
Festival Irau tahun ini menampilkan panggung utama yang dihiasi ornamen khas suku Dayak dan corak tenun lokal. Saat intro lagu pembuka dimainkan, ribuan penonton bersorak melihat kehadiran para penari yang mengenakan busana tradisional penuh warna. Formasi tarian kolosal itu dirancang membentuk simbol “Burung Enggang” – lambang kehormatan masyarakat Kalimantan. Kolaborasi visual dan musik tersebut menghadirkan suasana magis yang memukau seluruh hadirin. - Kolaborasi Musik dan Tari yang Epik
Slank membawakan sejumlah lagu bertema cinta tanah air dan persaudaraan dengan aransemen khusus yang disesuaikan dengan ritme tarian daerah. Penampilan mereka dipimpin langsung oleh Kaka (vokal) dan Bimbim (drum), yang tampak antusias berinteraksi dengan para penari di atas panggung. Dalam salah satu momen, Kaka turun dari panggung untuk ikut menari bersama peserta. Kolaborasi ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga simbol harmoni antara musik modern dan budaya tradisional yang hidup berdampingan. - Dihadiri Ribuan Warga dan Wisatawan
Pihak panitia mencatat lebih dari 20.000 pengunjung memadati area festival sejak sore hari. Tidak hanya warga lokal, tetapi juga wisatawan dari Malaysia dan Brunei yang datang untuk menikmati kemeriahan acara tahunan tersebut. Pemerintah Kabupaten Malinau menyebut antusiasme masyarakat kali ini melampaui tahun-tahun sebelumnya. Hotel dan penginapan di sekitar kota dilaporkan penuh, dan sektor UMKM setempat, terutama kuliner dan kerajinan tangan, mengalami lonjakan penjualan. - Pesan Cinta Damai dan Pelestarian Budaya
Dalam sambutannya, Bupati Malinau Wempi W. Mawa menegaskan bahwa Festival Irau bukan sekadar ajang hiburan, melainkan momentum memperkuat identitas budaya dan semangat persaudaraan. Ia mengapresiasi kehadiran Slank yang selama ini dikenal konsisten membawa pesan perdamaian dan anti-kekerasan. Slank juga menyampaikan pesan kepada generasi muda agar terus mencintai budaya daerah, menjaga keragaman, dan tidak mudah terpecah oleh perbedaan. - Festival Irau Jadi Daya Tarik Nasional
Festival Irau Malinau merupakan agenda tahunan yang masuk dalam kalender pariwisata nasional. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Menari untuk Nusantara, Bersatu dalam Irama”. Selain pertunjukan Slank dan 1.000 penari, festival juga menampilkan parade perahu hias, lomba kuliner khas Dayak, serta pameran ekonomi kreatif. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai keberhasilan Malinau menyelenggarakan acara sebesar ini menjadi contoh pengembangan pariwisata berbasis budaya yang berdampak ekonomi nyata bagi masyarakat.
Kolaborasi Slank dan 1.000 penari di Festival Irau Malinau bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga simbol persatuan di tengah keberagaman. Dengan memadukan musik rock dan tarian tradisional, acara ini menunjukkan bahwa budaya Indonesia mampu berkembang dinamis tanpa kehilangan akar lokalnya. Festival Irau sekali lagi membuktikan bahwa Kalimantan Utara memiliki potensi besar sebagai pusat kegiatan budaya dan wisata nasional yang membanggakan.

